Selamat Atas Terpilihnya Pimpinan DPRD Blora periode 2024-2029

portalblora.com
Warga berterima kasih kepada PT Semen Gresik dengan mandi bersama

Rembang, Kekeringan yang di alami warga Dukuh Wuni, Desa Kajar, Kecamatan Gunem, Kabupaten Rembang, mengakibatkan konflik antar Desa. Mereka saling berebut air bersih dengan warga Desa Waru Kecamatan Jepon, Kabupaten Blora.

Namun dItengah ketegangan yang dialami ke dua Desa dari Kabupaten yang berbeda, ini, PT. Semen Gresik melalui Progam Corporate Social Responsibility (CSR), benar-benar dirasakan manfaatnya oleh mereka,

Impian warga agar ada solusi permanen untuk mengatasi krisis air bersih yang selama bertahun-tahun dialami akhirnya terwujud, Lberkat dibangunnya sebuah tandon air bersih di Desa Kajar, Potensi terjadinya konflik yang dipicu “rebutan” air antara warga Dukuh Wuni dengan penduduk Desa Waru Kecamatan Jepon Kabupaten Blora juga bisa diredam.

Maemunah (39), langsung membuka ikat rambutnya saat kran air bersih dari bak tandon yang dibangun PT Semen Gresik mengucur dengan deras. Lalu sembari berdiri tepat di bawah kran tersebut, ia pun membasahi rambutnya yang panjang dan hitam. Karena derasnya guyuran air, hanya dalam hitungan detik, baju yang dipakainya langsung basah kuyup.

Kapolres Rembang  dan Jajaran Pimpinan PT Semen Gresik Foto bersama sambil bantu warga 

“Ini ibarat impian yang menjadi kenyataan. Airnya jernih, tidak berbau dan sangat layak konsumsi. Ini yang kami tunggu selama bertahun-tahun,” ucap Maemunah dengan mata berkaca-kaca.(Kamis, 20/9/2019)

Aktivitas serupa juga dilakukan perempuan, laki-laki hingga anak-anak warga Dukuh Wuni Desa Kajar lainnya. Meski terik mentari terasa menyengat, namun tak menyurutkan antusiasme warga menikmati guyuran air bersih dan melimpah yang sumbernya berasal dari Goa Manuk dengan kedalaman lebih dari 200 meter yang ada di Dukuh Wuni.

Selain “mandi bersama”, warga juga mengekspresikan kegembiraannya dengan menggelar syukuran bersama di areal sekitar mulut Goa Manuk. Warga membawa berbagai jajanan tradisional, hasil bumi, serta nasi ayam ingkung untuk dinikmati secara bersama-sama.

Warga secara khusus juga mengundang pihak Semen Gresik karena dinilai berperan penting menghadirkan solusi permanen untuk mengatasi persoalan air bersih di kawasan yang berbatasan dengan wilayah Kabupaten Blora tersebut.

“Maturnuwun Semen Gresik. Meski saat ini kemarau tapi insyaallah warga Dukuh Wuni tak akan lagi kekurangan air bersih,” ujar Kepala Desa Kajar, Sugiyanto.

Warga Dukuh Wuni memang akrab dengan krisis air bersih, terlebih saat musim kemarau seperti sekarang ini. Dulu, mereka terpaksa berjalan kaki sembari memanggul jeriken sekitar 1,5 kilometer untuk mengambil air bersih yang sumbernya terletak di Desa Waru, Blora.

Tahun 2016, PT Semen Gresik berupaya mencarikan solusi terkait persoalan itu. Caranya air bersih dari mata air di Desa Waru dialirkan melalui pipa dan ditampung di bak tandon yang dibangun di Dukuh Wuni. Warga Dukuh Wuni tinggal mengisi jeriken dan membawanya pulang ke rumah.

Namun belakangan muncul “gesekan” antara warga Desa Waru dan Dukuh Wuni. Pangkal persoalannya, warga khawatir debit mata air Desa Waru kian menipis, terlebih saat musim kemarau. Sehingga jika terus dialirkan melalui pipa ke Dukuh Wuni maka warga Desa Waru khawatir justru tidak kebagian air bersih.

Semen Gresik turun tangan lagi mencarikan solusi permanen. Akademisi dari Universitas Gajah Mada (UGM) digandeng untuk mengatasi masalah ini. Setelah dilakukan penelusuran, akhirnya ditemukan sumber air di dasar Goa Manuk yang jaraknya dengan pemukiman warga lebih dari 200 meter.

Namun hal itu tak menyurutkan langkah perusahaan persemenan terkemuka ini. Untuk  memastikan debit air dan kelayakan sumber air tersebut, tim dari Semen Gresik turun langsung ke dasar goa. Setelah melewati lubang goa yang sempit, turunan tajam, licin dan minim oksigen akhirnya tim tersebut sampai di mata air tersebut.

Setelah dipastikan layak konsumsi dan debitnya cukup, akhirnya Semen Gresik memulai kegiatan pemanfaatan mata air tersebut untuk warga Dukuh Wuni. Kegiatan yang dimulai pertengahan Agustus 2019 itu menelan dana hampir ratusan juta yang bersumber dari anggaran progam CSR Semen Gresik.

Kegiatan berupa pembuatan bak tampung dengan kapasitas 20 ribu liter di dasar goa, pemasangan pompa, pipanisasi hingga pembangunan tandon berkapasitas 4000 liter di kawasan pemukiman warga Dukuh Wuni. Bak tandon baru ini melengkapi bak tandon lama berkapasitas 5.500 liter yang sebelumnya juga sudah dibangun Semen Gresik.

Tak hanya itu, juga dibangun anak tangga dan pegangan besi dari mulut goa hingga titik mata air di dasar goa. Upaya ini dilakukan agar aktivitas perawatan dan pemanfaatan sumber air itu tak lagi terkendala sulitnya medan menuju sumber air bersih tersebut.

“Alhamdulillah saat musim kemarau saja debit airnya besar dan stabil, apalagi kalau musim hujan. Ini sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga seluruh warga Dukuh Wuni. Bahkan bisa juga untuk irigasi pengairan,” jelas Sugiyanto.

Karena melimpah, kata Sugiyanto rencananya air tersebut juga akan dialirkan ke Desa Waru Kecamatan Jepon dan Dukuh Kembang, Desa Jurangjero Kecamatan Bogorejo, Blora. Pemanfaatan air dari sumber Goa Manuk ini nantinya akan dikelola oleh BUMDes Kajar. Hasilnya akan digunakan untuk menunjang pembangunan di Desa Kajar.

Kepala Unit Komunikasi dan Bina Lingkungan PT Semen Gresik Syaichul Amin mengatakan progam air bersih yang dijalankan jajarannya sudah dilakukan sejak 2016. Sasarannya kawasan sekitar perusahaan, baik wilayah Kabupaten Rembang maupun Blora. Total anggaran yang sudah dikucurkan untuk progam mengatasi krisis air bersih ini lebih dari Rp6,4 miliar. Sedang penerima manfaat progam itu mencapai ribuan warga.

“Air adalah sumber kehidupan. Oleh karena itu, Semen Gresik akan terus berkomitmen membantu warga mengatasi persoalan air bersih,” tandas Syaichul Amin. (HR)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama