Adv

 

Sosok Aditya Chandra Yogiswara anggota DPRD Blora fraksi Nasdem saat menyampaikan pandangan umum fraksi di dalam sidang Paripurna DPRD Kabupaten Blora. Foto dok.


BLORA, portalblora.com - Anggota DPRD Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Fraksi partai Nasional Demokrat (NasDem), Aditya Chandra Yogiswara, soroti politisi yang muncul ketika menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) saja.

Hal ini disampaikan Aditya kepada awak media usai mengikuti kirab budaya Hari Jadi Kabupaten Blora ke 274, Minggu (10/12).

"Setiap politisi yang ‘sering PHP’ (pemberi harapan palsu) dan hanya muncul ke konstituen pada saat jelang Pemilu hampir dapat dipastikan tidak akan mampu mendulang suara serta cenderung untuk masuk ke jebakan politik transaksional", ungkap Aditya, Minggu (10/12).

Menurut Aditya, bahwa komunikasi yang baik harusnya tetap terjalin antara seorang anggota Dewan dengan konstituen maupun pada setiap elemen masyarakat. 

"Pendeknya, seorang anggota Dewan harusnya menjaga kesadaran bahwa dia adalah wakil rakyat sehingga harus berfikir seperti rakyat juga,” imbuhnya.

Aditya juga menyampaikan bahwa kemajuan teknologi digital saat ini sangat mendukung proses politik demokratis dan berkeadilan. 

“Berbeda pada jaman dahulu, informasi sekarang sangat mudah untuk didapatkan. Termasuk informasi politik, informasi kehidupan demokrasi, juga kasus-kasus tentang keadilan sosial. Semua sangat mudah diakses lewat gadget, dalam satu genggaman, dalam hitungan detik,” ucapnya.

Aditya juga mengatakan bahwa khusus untuk persoalan politik, masyarakat sekarang sudah semakin cerdas dan kritis dalam menyikapi setiap kejadian politik.

Bahkan, sebagian besar masyarakat sudah mampu untuk memverifikasi setiap pernyataan politik yang mereka dapatkan.

"Mereka memverifikasi setiap pernyataan politik dengan fakta yang mereka alami, sehingga setiap politisi harus berhati-hati dalam bertindak maupun ketika memberikan pernyataan publik,” ungkapnya.

Menurut Aditya, sejauh mana kinerja dan keberpihakan seorang politisi pada masyarakat.

Apakah aspirasi yang dibawanya bisa langsung menyentuh pada masyarakat akar rumput, sampai bagaimana attitude dan gaya hidup politisi tersebut, semua akan dinilai oleh masyarakat.

Maka dari itu, pihaknya menyampaikan kembali, lewat fasilitas teknologi informasi yang dimiliki saat ini, masyarakat mudah untuk saling berbagi pandangan dan penilaian yang berujung pada kesepakatan kolektif untuk memilih politisi mana yang akan menjadi wakil mereka di kursi Dewan.

“Sedangkan politik berkeadilan lebih menyentuh pada ‘good will‘ masing-masing politisi, ketika sudah duduk menjadi anggota DPR maupun DPRD, ya hendaknya harus lebih dapat memberi kontribusi pada masyarakat secara keseluruhan,” pungkasnya.(Her)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama